Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan menekan sekutu G20 untuk membatasi harga minyak Rusia dan menekan Moskow untuk mengakhiri invasinya sambil menurunkan biaya energi dalam pertemuan para menteri keuangan, Jumat (15/7/2022). Kelompok G20 menteri keuangan dan kepala bank sentral dari negara negara ekonomi terkemuka akan bertemu di Indonesia pada hari Jumat untuk membicarakan dampak dari invasi Rusia ke Ukraina. Pasalnya perang ini telah mengguncang pasar, melonjaknya harga pangan dan memicu inflasi yang sangat tinggi.
Dilansir AFP , para tokoh keuangan global terkemuka, termasuk Menteri Keuangan AS Janet Yellen akan membahas rebound dari pandemi virus corona. Namun dampak perang Ukraina yang membebani pemulihan global yang sudah rapuh, sekarang akan menjadi agenda utama. Sehari sebelum pertemuan, Yellen menyebut perang Rusia di Ukraina sebagai "tantangan terbesar" bagi ekonomi global dan mengatakan anggota pemerintahan Putin "tidak punya tempat" dalam pembicaraan.
"Kami melihat efek limpahan negatif dari perang itu di setiap sudut dunia, terutama sehubungan dengan harga energi yang lebih tinggi, dan meningkatnya kerawanan pangan," katanya. Yellen diperkirakan akan menekan sekutu G20 untuk membatasi harga minyak Rusia untuk mencekik dada perang Presiden Vladimir Putin dan menekan Moskow untuk mengakhiri invasinya sambil menurunkan biaya energi. Pembicaraan itu juga akan mengekspos setiap perpecahan antara ekonomi top dunia pada serangan sepihak Moskow, tetapi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mendapati dirinya kalah jumlah pada pertemuan minggu lalu.
Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov hanya akan berpartisipasi secara virtual dalam pertemuan tingkat menteri, kata para pejabat, sementara Menteri Keuangan Ukraina Serhiy Marchenko akan berbicara kepada para menteri secara virtual pada awal pembicaraan pada hari Jumat. Yellen pada bulan April memimpin pemogokan multinasional pejabat keuangan ketika delegasi Rusia berbicara pada pertemuan G20 di Washington. Tidak ada komunike yang dikeluarkan pada akhir pertemuan itu.
Tidak jelas apakah walkout serupa akan terjadi pada pertemuan ini, setelah tidak ada menteri luar negeri yang keluar pekan lalu. Kemungkinan juga tidak akan ada komunike akhir yang dikeluarkan ketika pembicaraan berakhir pada Sabtu dengan ketidaksepakatan tentang Rusia menjadi penyebab hambatan ekonomi global saat ini.